Postingan

Apa kabar?

Saya menulis ini sambil mendengar deru keras suara hujan diluar jendela. Ya, Timika sering hujan deras di waktu sore, ntah seberapa sering hujan disini biasanya, karena saya juga baru disini sekitar 5 bulan sampai dengan Februari ini. Tidak seperti Jakarta, yang mungkin saya bisa lebih percaya diri untuk mendeskripsikan kebiasaan cuaca yang sering terjadi di Jakarta. hmmm... Jakarta apa kabar ya? rasanya rindu. Banyak sekali rindunya, rindu dengan gofood, grabfood dan shopeefood, rindu dengan bau Mall, rindu dufan, rindu kemudahan akses untuk cekout belanja online, pokoknya rindu dengan segala fasilitas dan kemudahan akses di Jakarta. Iya, disini semua terbatas, tapi disini tenang. 5 Bulan disini, mungkin saya bisa sedikit deskripsikan singkat tentang Timika. Kota kecil yang tenang, yang aroma sejuk embun paginya lebih sejuk, yang terik matahari siang nya lebih terik. Kota kecil yang mungkin bisa jadi pilihan mu untuk lari dari lelah nya ibu kota. Kota kecil yang dunia taunya kalau Tim...

Catatan 2022

 2022.. hanya sebuah tahun.. hanya 12 bulan.. tapi ntah buat aku kok rasanya panjang banget ya.. Tahun ini perjalanan aku memasuki fase lanjutan dari hidupku dimulai, dari mulai ta'aruf, khitbah, hingga akhir nya bisa sah jadi istri. Tahun ini juga aku resign dari 2 tempat kerja yang berbeda, bukan karena masalah atau apa, tapi karena pilihan juga satu dan lain hal.. aku memutuskan untuk resign, tapi.. selalu.. selalu ada cerita menyenangkan dimasing-masing tempat yang pernah ku singgahi. Alhamdulillah Allah selalu melangkahkan kakiku ke tempat dimana aku bisa bertemu dan mengenal orang-orang baik. Tahun ini untuk pertama kali, aku officially jadi anak rantau..  si anak mama yang nggak pernah rantau dan selalu cari yang deket-deket dari rumah buat semua kegiatannya ini. qodarullah justru Allah izinkan untuk ikut suami, menemani dia dinas ke Timika, kota kecil yang jauh berbeda dengan hiruk pikuk Jakarta. kota kecil yang serba terbatas dan tidak serba ada seperti Jakarta. tapi ...

Tulisan Bulan Desember

Gambar
 Kata orang, Sabar itu ada batasnya, tapi... dimana kita bisa tau sampai dimana batas itu? tidak ada tolak ukur pasti. Jadiii. bisa aja kan yang dibilag "saya sudah sampai batas sabar", jangan-jangan sebenarnya dia masih bisa sabar. = belum limit. Lalu... "penyesalan selalu datang di akhir" itu benar, saat kita sudah tau akhirnya, baru deh kita bisa evaluasi tindakan yang sebelumnya kita ambil, apakah itu pilihan yang tepat. atau justru, pilihan keliru yang setelahnya kita bisa lanjutkan dengan ucapan "seandainya aku bisa lebih sabar". Seandainya... seandainya begini senadainya begitu "Seandainya" kalau ditaruh diawal itu terdengar seperti sebuah harapan, tapi kalau ada di akhir cerita, itu untuk apa? itu hanya wadah untuk menampung rasa sesal kan.

Dear Aku...

Gambar
* Tulisan ini menggambarkan situasi diriku 2 / 3 bulan lalu. Hari ini kenapa? ntah terasa terlalu serba salah. Aku mencoba diam, menatap cermin, ku lihat sosok diriku, perempuan yang telah terlalu berusaha untuk terlihat baik-baik saja. padahal jauh didalam sana, ia sangat lelah.  Me : kamu kenapa? Also me : :') Me : capek ya? Also me : tapi aku harus kuat. Me : nggak usah dipaksain, istirahat aja dulu. sekuat apapun kamu, kalau dipaksain nggak akan baik jadinya. Also me : tapi kan harus gimana lagi? kita harus jalananin ! Me : iya sih :') Dear aku, Terima kasih ya sudah berusaha bertahan sejauh ini, terima kasih untuk selalu jadi perempuan yang nggak suka nyusahin orang lain. Jangan terlalu dipaksain, aku nggak akan nyalahin kamu kok kalau kadang kamu cengeng, kalau kamu mau nangis karena capek, nangis aja nggak apa-apa yaa. Aku bangga sama kamu. Terus lakuin yang terbaik yang kamu bisa ya, kalau sudah di limit nya, nanti kita cari jalan lain biar nggak perlu kamu paksain. aku...
Hari ini Jakarta teduh, bagaimana disana? semoga cuaca tidak begitu panas dan tidak terlalu dingin untukmu yang selalu ku mohonkan tetap dalam keadaan sehat. Malam ini... satu pekan dipenghujung tahun. boleh ku minta dirimu untuk sukarela,  mendengar segala khawatirku?

Boleh kok Sedih...

Gambar
Mungkin kalian hanya kosong yang tanpa sengaja saling mengisi, kalian hanya sunyi yang saling memecah hening. Sudah... jangan nangis lagi. bahkan alasan untuk kamu tersenyum masih belum sanggup untuk kamu hitung.  Kecewamu tidaklah salah kalau kau basuh dengan air mata, tapi hatimu tidak akan makin baik-baik saja. Daripada mengharap dia perduli padamu, penting kamu harus lebih dulu perduli pada dirimu. Boleh sedih, tapi buat apa? buat dia yang kamu tahan mati-matian tapi baik hati maupun kakinya tetap melangkah menjauh? kalau dia tidak bisa menilai betapa berharganya tulus yang kamu kasih, coba nilai lagi. apa dia layak? Sudah biarkan saja ia terbang, untuk apa kamu tetap memaksa untuk merawat sayapnya kalau nyatanya ia tetap tidak ingin terbang bersamamu. ;)  Boleh kok sedih, tapi... buat apa?

Bianglala...

Gambar
Malam ini langit cerah, tapi kamu bersikukuh kalau langit hari ini mendung dan dingin. tak ada bantahan, tidak bisa ku paksa cuaca untuk selaras hanya untuk menghibur perasaanku seolah kamu berada hanya beberapa meter disekitar tanah yang ku pijak.  Aku perempuan yang ingin kamu selalu jujur, tapi aku sendiri tidak bisa membohongi diriku kalau hati ku senang saat kamu berbohong, mengatakan sekarang baru masuk waktu maghrib, padahal aku tahu jelas-jelas kamu sudah selesai shalat isya. ketika aku menyayangi seseorang, sejujur itu aku pada perasaanku, tapi harusnya ku katakan sebenarnya aku sungguh-sungguh sudah lelah melalui perasaan yang bagai bianglala di wahana dufan ini, sesuka apapun aku naik wahana itu, pasti kepala ku akan pusing dan nafasku akan sesak jika terus menerus ku paksakan. aku tau kita masih bagai abu-abu, belum jelas warna dari cerita ini, ntah hitam atau putih. aku tau kalau aku hanyalah asing yang membuatmu terbiasa.  bahkan jika kita tidak lagi ada, aku yak...